JAWABAN :
1. Pada pembahasan Supply Chain Intermediaries, Tren Bisnis logistik telah berubah menjadi atmosfer yang sangat kompleks dan kompetitif. Dalam lingkungan perdagangan global, dan bahkan di dalam negeri, pergerakan barang begitu cepat dan efisien di sepanjang rantai pasokan sehingga dapat memangkas biaya logistik bagi perusahaan. Mengapa pengaruh besar itu terjadi pada rantai pasok, bukankah hal ini akan merugikan peran intermediaries, lalu siapa yang diuntungkan dan yang dirugikan, silakan analisa!
- Menurut analisa saya, pengaruh besar tersebut terjadi pada rantai pasok karena adanya perkembangan dalam sistem manejemen rantai pasok yang dapat memudahkan para konsumen. Mulai dari pengelolaan bahan mentah dari supplier, kegiatan operasional diperusahaan hingga berlanjut distribusi sampai kepada konsumen. Untuk yang diuntungkan adalah rantai pasok yang sudah memiliki perkembangan teknologi yang sangat maju. Yang dirugikan adalah perusahaan intermediaries yang tidak dapat mencari solusi bagi konsumennya dan tidak miliki teknolohi yang canggih.
2. Mengapa Pedagang grosir ( Wholesale Intermediaries ) jarang menjual barangnya kepada pengguna akhir, mereka lebih suka menjual produknya ke perantara lain seperti pengecer, padahal margin per-unitnya akan lebih besar jika dijual kepada pengguna akhir.
a. Karena wholesaler melibatkan pembelian produk dalam jumlah besar langsung dari pabrik, lalu barang tersebut akan dijual kembali dalam jumlah besar kepada pengecer.
b. Peraturan Pemerintah RI
- Perdagangan perantara yang diatur di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) antara lain yaitu : bursa dagang, makelar, kasir, dan komisioner, ekspeditur, dan pengangkut. Sedangkan pedangan perantara yang tidak diatur secara khusus di dalam KUHD adalah agen, distributor, perwakilan dagang, dan sejenisnya.
- Pedagang grosir Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Ketentuan Umum Distribusi Barang.
3.
Pada Trend in Intermediaries, saat ini berkembang dengan cepat bagaimana para produsen cenderung mengarahkan pasarnya pada retailing product, sehingga memunculkan situasi Store versus Non Store Shoping.a. Dengan adanya teknologi yang berkembang sangat pesat mempengaruhi bidang bisnis. dimana akhirnya munculnya belanja online atau yang disebut non-store. dengan memberikan kemudahan bagi para konsumen untuk dapat berbelanja tanpa harus datang ke store. karena semua nya dapat diakses dengan mudah melalui gadget para konsumennya.
Store : Matahari, Sogo, Century, Watson, Guardian
Non-store : shopee, tokopedia, bukalapak, lazada, zalora
4. Pada pembahasan Outsourcing & Supply Chain, “Kate Vitasek telah berhasil menyuguhkan sebuah metric sederhana yang bisa membantu para penentu kebijakan untuk memutuskan apakah sebuah pekerjaan atau proses perlu di-outsource atau tidak. Putusan ini sering disebut sebagai putusan ‘make or buy’.”
a. Matric Kate Vitasek
b. contoh maskapai yang menggunakan outsourcing yaitu Garuda Indonesia. menggunakan outsourcing untuk para karyawannya. Beberapa tahun lalu Garuda memiliki mobil-mobil dan bus
sendiri, namun sekarang sudah diliquidasi dan untuk memenuhi kebutuhan
mobilisasi dan transportasi operasional, sekarang Garuda melakukan outsourcing
sepenuhnya.
Transportasi Karyawan
Antar jemput sehari-hari karyawan untuk kalangan staff dan
low management, Garuda melakukan outsourcing ke anak perusahaannya, yaitu PT
Aerowisata, dengan menyewa beberapa bus Aerowisata dengan service jemput ke
beberapa meeting point di pagi hari kemudian diantar kembali ke meeting point
tersebut pada sore hari.
Kalangan manajemen tingkat menengah dilayani dengan mobil
sewaan lengkap dengan pengemudi Aerowisata. Pada pagi hari, mereka
dijemput ke rumah atau tempat tinggal lain, kemudian sore diantar kemnbali ke
tempat tinggal mereka masing-masing.
Untuk kalangan manajemen tingkat atas, mereka diberikan 1
mobil dinas sewaan yang mereka pakai sendiri dan bebas mereka bawa ke mana
saja.
Untuk air crew, baik cockpit crew dan cabin crew, dilakukan
penjemputan secara perorangan ke tempat tinggal masing, mobil dan pengemudinya
juga dipenuhi dari pursourcing dengan PT Aerowisata.
Semua armada mobil dan hus tersebut akan diganti secara
berkala dengan yang baru. Segala tindakan perawatan atau perbaikan merupakan
tanggung jawab serta kewajiban penyewa, yaitu PT Aerowisata. http://alinlatifahfauzi.blogspot.com/2012/12/garuda-indonesia_1942.html
5. Jika satu penerbangan dengan kapasitas 200 Seat dan jarak tempuh 1000KM, dan diproyeksikan akan menghasilkan revenue sebesar $ 27000.
Diminta : Buatlah analisa Yield per RPK jika target load factor 90%
RPK = seat x distance
= 200 x 1000
= 200.000
Target load factor
= 200 x 90% = 180 pax
= 180 x 1000 = 180.000
Yield = revenue/ rpk
= 27.000/180.000
= 0,15 x 14.400
= 2.160
jadi untuk mencapai load factor 90% dari total seat tersedia dibutuhkan 180 pax dengan revenue passenger kilometernya 180.000 dan yieldnya adalah 0,15.
Komentar